Minggu, 17 Maret 2013

Perbedaan agama samawi dan non samawi(budaya)

Agama Samawi dan Agama Non-Samawi, Agama merupakan satu sistem credo (tata keimanan) dan sistem ritus (tata peribadatan), juga suatu sistem norma (tata kaidah) yang mengatur hubungan manusia dengan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam lainnya, sesuai dan sejalan dengan tata keimanan dan tata peribatan. Adapun cirri-cirinya sebagai berikut : a. Agama wahyu dapat dipastikan kelahirannya b. Disampaikan melalui utusan atau Rasul Allah yang bertugas menyampaikan dan menjelaskan lebih lanjut wahyu yang diterimanya denganberbagaicaradan danupaya. c. Memiliki kitab suci yang keotentikannya bertahan tetap d. Sistem merasa dan berfikirnya tidak inheren dengan sistem merasa dan berfikir tiap segi kehidupan masyarakat, malahan menuntut supaya system merasa dan berfikir mengabdikan diri kepada agama e. Ajarannyaserbatetap,tetapitafsiran dan pandangannya dapat berubah dengan perubahan akal. f. Konsep ketuhanannya monoteisme mutlak g. Kebenaran prinsip-prinsip aj arannya tahan terhadap kritik akal; mengenai alam nyata dalam perjalanan ilmu satu demi satu terbukti kebenarannya, mengenai alam ghaib dapat diterima oleh akal. h. Sistem nilai ditentukan oleh Allah sendiri yang diselaraskan dengan ukuran dan hakekat kemanusiaan. i. Melalui agama wahyu Allah memberi petunjuk, pedoman, tuntunan dan peringatan kepada manusia dalam pembentukan insan kamil (sempurna) yang bersih dari dosa. Agama samawi, seperti agama langit, agama wahyu, agama profetis, revealed religion, Din al-Samawy. Sedangkan agama buadaya dapat diartikan seperti adalah agama bumi, agama filsafat, agama ra’yu, non-revealed religion, natural religion, Din al-Tabi’i, Din al-Ard. Adapun cirri-cirinya sebagai berikut : a. Agama ra'yu tidak dapat dipastikan kelahirannya b. Tidak mengenai utusan atau Rasul Allah. Yang mengajarkan agama budaya adalah filsof atau pendiri agama tersebut. c. Tidak memiliki kitab suci. Sekalipun memiliki kitab suci d. Sistem merasa dan berfikirnya inheren dengan sistem merasa dan berfikir tiap segi kehidupan e. Ajarannya berubah seiring perubahan masyarakat yang menganut, atau oleh filosofnya f. Konsep ketuhanannya dinamisme, animisma, poleteisme paling tinggi monoteisme nisbi a. g. Kebenaran prinsip ajarannya tak tahan terhadap kritik akal, mengenai alam nyata satu satu ketika dibuktikan keliru oleh ilmu dalam perkembangannya, mengenai alam ghaib tak termakan oleh akal (Sidi Ghazalba; 1975; 49-53) g. Nilai agama ditentuakan oleh manusia sesuai dengan cita-cita, pengalaman dan penghayatan masyarakat penganutnya h. Pembentukan manusia disandarkan pada pengalaman dan penghayatan masyarakat penganutnya yang belum tentu diakui oleh masyarakat lain.(Muhammad Baud Ali, 1997:72) Adapun Perbedaan dari kedua jenis agama ini dikemukakan Al Masdoosi dalam Living Religious of the World sebagai berikut : 1. Agama wahyu berpokok pada konsep keesaan Tuhan sedangkan agama bukan wahyu tidak demikian. 2. Agama wahyu beriman kepada Nabi, sedangkan agama bukan wahyu tidak. 3. Dalam agama wahyu sumber utama tuntunan baik dan buruk adalah kitab suci yang diwahyukan, sedangkan agama bukan wahyu kitab suci tidak penting. 4. Semua agama wahyu lahir di Timur Tengah, sedangkan agama bukan wahyu lahir di luar itu. 5. Agama wahyu lahir di daerah-daerah yang berada di bawah pengaruh ras semetik. 6. Agama wahyu sesuai dengan ajarannya adalah agama misionari, sedangkan agama bukan wahyu agama misionari. 7. Ajaran agama wahyu jelas dan tegas, sedangkan agama bukan wahyu kabur dan elastis. 8. Agama wahyu memberikan arah yang jelas dan lengkap baik aspek spritual maupun material, sedangkan agama bukan wahyu lebih menitik beratkan kepada aspek spritual saja, seperti pada Taoisme, atau pada aspek material saja seperti pada Confusianisme.