Minggu, 16 Juni 2013
Abu Farj bin Hamami bercerita, “Aku banyak mendengar cerita2 mustahil yg muncul dari Syaikh Abdul Qodir yg tidak dapat aku terima. Akan tetapi karena itulah aku ingin sekali bertemu dg beliau. Suatu saat , aku pergi ke Bab al-Laazij untuk suatu keperluan. Ketika pulang, aku melewati madrasahnya dan tepat pada saat itu muadzin telah mengumandangkan adzan Ashar. Dalam hati aku berkata, “Aku akan shalat Ashar dan berkenalan dg sang syaikh”. Saat itu aku lupa bahwa aku belum berwudhu dan langsung shalat. Setelah selesai shalat, Syaikh Abdul Qodir menjumpaiku dan berkata kepadaku, “Anakku, jika engkau datang kepadaku dg suatu hajat pasti akan aku kabulkan. Sayangnya sekarang engkau benar-benar lupa bahwa engkau belum berwudhu ketika melakukan shalat”. Pengetahuan beliau tentang sesuatu yg tersembunyi menimbulkan kekaguman dalam hatiku akan kondisi spiritual (yang telah beliau capai). Sejak saat itu, aku selalu mengikutinya, mencintai dan melayaninya dan kejadian tersebut aku dapat mengetahui keluasan berkah beliau” (Mahkota Para Aulia, 2005)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar